Realitas Pengguna Internet di Indonesia
Jawaban dari pertanyaan ini sebenarnya tidak akan memiliki titik temu dan akan terus mengundang kontroversi. Mulai dari RUU ITE sampai dengan yang paling baru tentang RPM (Rancangan Peraturan Menteri) tentang konten multimedia selalu mengundang reaksi dari berbagai kalangan pengguna internet.
Kalau peraturan yang nantinya menjadi Undang-undang itu dibuat hanya untuk dilanggar, lalu untuk apa dibuat?
Kalau menilik dari alasan pemerintah dan jajaran menteri yang ingin merealisasikan UU tersebut sebenarnya bermaksud baik dan hanya ingin dalam demokrasi semua ada aturan main, kalau tidak ada aturan main namanya menjadi negara Anarkis bukan Demokratis.
Penulis mengambil contoh dari banyaknya kasus di dunia maya yang mengakibatkan kerugian bagi para penggunannya di dunia nyata. Mulai dari kasus Prita tentang keluhannya terhadap pelayanan yang kurang baik sampai dengan maraknya kasus penculikan yang disebabkan oleh jejaring sosial facebook.
Tapi apa benar bahwa kesalahan dari sebagian pengguna internet ini dapat di general menjadi seluruh pengguna internet di Indonesia yang kurang sehat menggunakan internet sehingga harus dibuat peraturan yang mengatur, bahkan akan menghapus konten yang merugikan? Jangan-jangan ini hanya sebagai alat untuk meredam kebebasan berekspresi di dunia maya?

Untuk masalah yang baru-baru ini selalu menjadi bagian dari materi berita di televisi nasional indonesia masalah penggunaan situs jejaring facebook, menurut penulis sangat "konyol" sekali bila konten tersebut di tiadakan. Konsep awal facebook dan jejaring sosial pertemanan lainnya sebenarnya hanya sebagai media bagi kita di dunia maya dalam bertemu dengan teman lama maupun teman baru. Bila ada penyalahgunaan hingga merugikan penggunanya sebenarnya kesalahan menjadi mutlak adalah kesalahan penggunanya.
Ketika penulis melihat beberapa tips yang dianjurkan di televisi nasional juga penulis tertawa melihat apa yang disarankan dari beberapa media tersebut. Yang menjadi pertanyaan besar penulis adalah apakah masyarakat Indonesia belum siap untuk menerima perkembangan teknologi yang membuat masyarakat kita terlihat bodoh?

0 komentar:
Post a Comment