Kontroversi, Kelucuan, Hingga Drama di Piala Dunia 2010!!
Setelah semusim penuh menyaksikan liga-liga eropa yang penuh intriks dan kontroversi, membuat saia tertawa dan kesal sendiri menyaksikan gelaran empat tahunan yang berlangsung di Afrika Selatan. banyak sekali kontroversi dan kelucuan yang membuat sebuah drama dalam pertandingan sepakbola melebihi acara televisi apapun di muka bumi.
Schweinsteiger Si-"Pengawas Babi" Terus Membawa Kemenangan!!
Pertama-tama saia ingin menyoroti Timnas Inggris yang penampilannya jauh dari harapan semua pendukung dan pengamat diseluruh dunia. Apalagi kalau mereka ditanya untuk memilih antara Argentina dan Jerman layaknya ditanya apakah Anda ingin mati ditembak atau mati di kursi listrik. Sampai saat ini saia tidak habis pikir kenapa pemain yang hanya mencetak sedikit gol di liga Inggris (Heskey untuk Wigan) dipasang sebagai pemain utama?
Padahal masih banyak pemain lain yang mungkin lebih bisa membantu serangan Inggris menjadi lebih kuat jika Rooney (yang diharapakan menjadi bintang di Afrika) mengalami penurunan performa seperti kemarin. Sebut saja nama Gabriel Agbonlahor, dan Jermaine Defoe (yang hanya mendapat sedikit kesempatan bermain) satu-satunya striker Inggris yang berhasil mencetak gol, bisa mendapatkan tempatnya di barisan depan Inggris.

Seperti yang terjadi, rasa hormat yang ditampilkan dalam permainan adalah dedikasi Jerman untuk

Dua puluh menit dari Drama Mello!!
Sesungguhnya kalimat 'gila 20 menit' sangat tepat untuk menggambarkan kekalahan Brazil atas Belanda. Awalnya semua berjalan lancar untuk tim besutan Carlos Dunga', meski banyak terganggu oleh diving dari para punggawa Belanda yang ternyata cukup ampuh untuk menipu wasit dan memancing emosi para pemain Brazil.
Memasuki babak kedua permainan Brazil terlihat jadi kurang bersemangat. Belanda pun sebenarnya tidak
terlihat untuk sedikitnya mampu menciptakan peluang di depan gawang Cesar. Tapi semua yang diperlukan untuk merobohkan juara dunia lima kali itu sebenarnya hanyalah harapan, dan harapan tersebut dibuktikan oleh umpang silang dari Wesley Sneijder. Felipe Mello yang mencoba membuang bola terlihat gugup, padahal ia jelas-jelas tanpa ada tekanan apa pun dari pemain Belanda. Julio Cesar yang datang untuk meninju bola di atas kepala Mello pun terlihat kecewa dan menyaksikan bola masuk ke gawangnya.
Mello jelas di bawah tekanan berat akibat gol bunuh dirinya (Belakangan disebut Gol untuk Sneijder) dan memuncak amarahnya Mello dengan menginjaknya pada paha Arjen Robben. Ini setelah pilihan kontroversial dengan memasukkan namanya di skuad Brazil setelah ia di musim ini bermain buruk di Italia, dengan hanya menjadi cacian para pendukung Juventus. Setidaknya dia bisa sedikit tersenyum, setelah gol bunuh dirinya tidak ditulis atas namanya melainkan diberikan kepada Wesley Sneijder menyusul keputusan dari FIFA.
Untuk menggarisbawahi bagaimana penilaian Mello, setelah Brazil kalah, ia mengatakan ini adalah kegagalan "kolektif." Hmm. Mungkin jika kalian berjalan-jalan di pantai Copacabana atau di Rio De Jeneiro dan menanyakan pada masyarakat umum, apakah mereka akan setuju dengan pendapat Mello?
Untuk menggarisbawahi bagaimana penilaian Mello, setelah Brazil kalah, ia mengatakan ini adalah kegagalan "kolektif." Hmm. Mungkin jika kalian berjalan-jalan di pantai Copacabana atau di Rio De Jeneiro dan menanyakan pada masyarakat umum, apakah mereka akan setuju dengan pendapat Mello?
"Tangan Tuhan" Versi Suarez!!
Ada satu keuntungan untuk tim yang gagal di tahap Grup dibanding harus kalah di babak sistem gugur di Piala Dunia. Anda tidak harus hidup seperti orang yang paling patah hati layaknya Asamoah Gyan. Ghana dan
seluruh benua Afrika harus mengalami klimaks mereka di partai perempat final lawan Uruguay. Ini seperti anda mengumpulkan semua perempuan, atau laki-laki yang pernah mencintai anda dalam hidup ini dan mereka membenci dan memutuskan hubungan dengan Anda sekaligus. Di depan lebih dari satu miliar orang yang menonton di televisi.
Menambahkan sakit hati menjadi 110% itu adalah terang-terangannya dan sangat mencolok jelas, ketika penyerang Uruguay Luis Suarez yang tidak hanya menggagalkan kemenangan Ghana tapi juga melakukannya dengan cara yang curang dan tidak fair play. Ia sempat menangis ketika dikeluarkan dari lapangan, sebelum merayakan gagalnya penalti Gyan dengan ekspresi yang sangat liar, sepertinya air mata itu juga masih mengalir di wajahnya. Dia mungkin akan dibenci di Afrika, tapi orang itu baru saja membuat statusnya sebagai pahlawan nasional selama-lamanya dan di Montevideo. Dia bahkan mencoba membanggakan kembali dengan mengaku sebagai "Tangan Tuhan", menyulut kemarahan di seluruh dunia. Dasar seorang pria "hina".

Penalti Menyakitkan Paraguay!!
Jika keluarnya Ghana dengan merangkum drama tes tendangan dari 12 meter, kemudian di partai perempat final lainnya, Spanyol mendapatkan dua penalti (pinalti pertama berhasil gol namun diulang, dan gagal) untuk memberikan sedikit drama dalam permainan yang benar-benar menarik. Ini adalah salah satu pertandingan saat seorang wasit memberanikan diri memberikan 2 pinalti (satu untuk Paraguay dan satu untuk Spanyol) dalam jangka waktu yang singkat.
Gerard Pique seperti tak percaya, setelah menarik lengan dari pemain Paraguay dan wasit langsung menunjuk
Gerard Pique seperti tak percaya, setelah menarik lengan dari pemain Paraguay dan wasit langsung menunjuk
titik putih. Sesuai dengan tradisi di Piala Dunia, tampaknya Anda harus melakukan suatu pelanggaran terang-terangan kemudian mencoba untuk membujuk si wasit dengan ekspresi yang beragam. Oscar Cardozo ditunjuk sebagai eksekutor, mengingat gayanya yang tenang saat melakukan tendangan pinalti melawan Jepang. Tapi sayangnya kali ini tendangan yang sudah terarah kegawang dapat dibaca dengan baik oleh Casillas.
Kemudian sekitar 60 detik kemudian, Spanyol mendapatkan kesempatan yang sama. Perayaan gol yang sempat digelar Xabi Alonso harus diulang karena salah satu rekan timnya memasuki daerah kotak pinalti. Kemudian, ketika ia gagal melakukan tendangan yang kedua, Cesc Fabregas dijatuhkan oleh Justo Villar, pelanggaran paling jelas dari turnamen tetapi wasit terbaik Guatemala tidak mau tahu. Beruntung bagi Spanyol, David Villa yang terus-menerus mencetak gol akhirnya berhasil menuliskan namanya dipapan skor setelah dua tendangan awal dari Pedro dan dirinya sempat membentur tiang gawang.
Good Bye My Team!!
Banyak pelatih yang mengundurkan diri, dipecat, atau habis kontrak. Sebut saja Otto Rehhagel berhenti melatih Yunani dan Takeshi Okada mundur setelah cukup baik membangun taktik pertahanan Jepang. Sven Goran Ericsson habis kontraknya dan patut dikaji ulang karena dengan gaji yang terlalu tinggi hanya berbuah kegagalan. Paul Le Guen menyatakan mundur setelah ia tidak bisa "menyatukan" tim (lucu apa yang terjadi saat dirinya memainkan salah satu penyerang terbaik Afrika disayap). Pelatih Meksiko Javier Aguirre berhenti, Marcello Lippi mengundurkan diri setelah memimpin Italia dari juara Piala Dunia ke kelas pecundang, sementara Raymond Domenech merupakan pemecatan yang terbilang sangat terlambat.
Tapi dari semua reaksi federasi negara masing-masing, Nigeria-lah yang paling lucu. Setelah gagal melaju kebabak berikut dan tidak pernah menang, pemerintahnya tampak mengambil jajak pendapat di antara pendukung yang paling kecewa dan hiruk-pikuk para penggemar dan memutuskan untuk menangguhkan tim nasional mereka selama dua tahun (suatu keputusan yang sangat mengejutkan karena ada campur tangan pemerintah dan Presiden). Dengan keputusan tersebut membuat FIFA akhirnya turun tangan dan akan melarang Nigeria tampil selamanya di even apapun di dunia jika keputusan tersebut tidak dirubah hingga tenggat yang ditentukan.
0 komentar:
Post a Comment