Timnas Junior Juara, Senior Jadi Apa?
Kemaren petang terbangun karena mendengar acara Talkshow di TV satu dengan judul "Timnas Indonesia Junior Menagalahkan Italia 1-0". Apa ini? setelah beberapa saat setelah otak saia kembali konek, saia teringat saat beberapa hari sebelumnya disaat mahasiswa melakukan demo setahun pemerintahan SBY-Boediono,SBY sempat menerima mereka (Timnas Junior) di Istana Negara.
Owh, Ini toh, nyang dibangga-banggakan oleh Bapak Presidenku. Setelah rasa penasaran saia ingin tahu siapa mereka, saia sedikit terkaget-kaget setelah mereka juga ternyata mendapat porsi bagian dari DPR RI juga. Hmmm, lucunya negeri ini, seolah hanya bisa mengalihkan isu berita yang sedang ramai akan demonstrasi dan seolah hanya ingin ikut dalam momen bahagia.
Balik lagi ke Timnas Junior ini, menurut saia sendiri memang dapat dibanggakan. Tapi bukan untuk akhir dari perjalanan dan hanya dapat berharap mereka dapat jadi tulang punggung Timnas di masa mendatang. Jujur bagi saia, itu belom ada apa-apanya, belum sampai 25% dari apa yang harusnya jadi harapan.
Dulu ketika saia kecil, saia juga pernah mendengar tentang tim PSSI Primavera dan Bareta yang dikirim ke Italia untuk berlatih di Sampdoria, dan Eropa lainnya seperti Swiss. Nama-nama seperti Kurniawan Dwi Julianto, Bima Sakti, Indriyanto, Kurnia Sandi dll juga pernah mencicipi bermain di Eropa. Bahkan rumor yang sempat saia baca ketika kecil dulu adalah Kurniawan pernah dipuji oleh pelatih disana dan disebut lebih hebat dari Allessandro Del Piero (Semasa kecil). Tapi hasilnya? Kalian bisa nilai sendiri deh....
Bukan meremehkan atau kurang bangga atas prestasi mereka (Timnas Junior yang juara) tapi itu belum seberapa. Indonesia untuk skill bermain bola sebenarnya memang tidak kalah dari pemain-pemain hebat dunia. Yang tidak dimiliki orang Indonesia hanya satu, Mental!!
Kalau ada istilah "Mental Tempe" itu memang layak disematkan untuk para pemain Indonesia. Pengembangan skill yang sebenarnya sudah di atas rata-rata saja terlihat mandek (diem ditempat) bahkan meurun. Bukan pesimis tapi realistis, melihat apa yang sudah terjadi. Menilik kasus Kurniawan semasa muda yang dibanding-bandingkan dengan Del Piero sudah jelas jauh tertinggal. Boaz Sollossa yang ketika pertama kali muncul ramai diperbincangkan akan menjadi sebuah bintang dari mutiara hitam dan layak bermain di Eropa, sampai saat ini masih tetap bermain di Persipura.
Tapi untuk masa depan? kalau menurut saia bukan hanya sekolah gratis (beasiswa) yang harusnya diberikan Menpora, tapi sebisa mungkin dapat memaksakan semua Skuad pasukan Merah Putih tersebut berlatih lebih keras di Eropa atau sekolah-sekolah sepakbola di Eropa sana, bukan kembali bersekolah di Indonesia.
Kalau kembali ke Indonesia dan bersekolah seperti biasa yang terjadi hanyalah sampai disitu saja kemampuan mereka dan yang paling penting adalah "Mental" mereka menjadi "Mental Tempe". Intinya dari tulisan ini hanya ingin mengingatkan pada semua elemen bangsa ini bukan prestasi instan dan kita cukup bangga atas prestasi, tapi yang penting adalah pembinaan menuju mental juara dan bukan mental tempe.
Berikut ke-17 pemain yang tergabung dalam Milan Junior Camp Indonesia :
- Samuel Budi Santoso (14 tahun/Jakarta)
- James Kho, (16/Jakarta)
- Galih Dwi Jayanto (15/Bali)
- Richard Hidayat (15/Jakarta)
- Ferry Ferdiansyah (15/Bintan)
- Armando Mamangkay (15/Jakarta)
- Agus Setyawan (15/Bali)
- Arvie Nabiel (15/Jakarta)
- Eriyanto (14/Sukabumi)
- I Putu Angga Eka Putra (14/Bali)
- M.Aek Nabara (14/Jakarta)
- David Nathan (14/Jakarta)
- Alberto Putra Miggliavacca (13/Bali)
- Albani Adiyasa Zachman (13/Jakarta)
- Nur Nugroho (12/Jakarta)
- Mahir Radja Satya Djamaoeddin (12/Jakarta)
- Adjani Yahya (9/Jakarta)

Jayalah Indonesia!!!
0 komentar:
Post a Comment